Bagi orang muslim yang mendengar adzan, maka hukumnya adalah sunnah menjawab adzan. Cara menjawab adzan adalah dengan jawaban yang sama seperti apa yang tersebut dalam kalimat bacaan adzan dan iqamah kecuali pada bacaan adzan yang bunyinya “ Hayya ‘alash shalaah ” dan “Hayya ‘alal falah”, maka cara menjawabnya adalah dengan bacaan:
لاحول ولاقوّة الاّ بالله
“laa haula walaa quwwata illa billahi”
Artinya : tidak ada daya upaya dan kekuatan, kecuali dengan pertolongan Allah”
Namun, ketika kita mendengat adzan subuh, maka cara menjawab adzan subuh pada saat muadzin mengucapkan bacaan kalimat :
“As shalaatu khairum minan naumi [dua kali]
Maka, kita yang mendengarnya, menjawab dengan bacaan :
“Shadaqta wabararta wa anaa ‘alaa dzaalika minasy syaahidiina”
Artinya : benar dan baguslah ucapanmu itu dan akupun atas yang demikian termasuk orang-orang yang menyaksikan.
Bagaimana cara menjawab ketika kita mendengar iqamah dikumandangkan?
Ketika dikumandangkan iqamah oleh muadzin, maka sunnah bagi kita menjawab iqamah dengan cara ; kalimat-kalimat yang terdengar dijawab sama persis seperti yang diucapkan oleh muadzin, kecuali pada kalimat : “Qad Qaamatish Shalaah”, maka di jawab dengan lafadz atau bacaan sebagai berikut :
“Aqaamahallahu wa adaamahaa waja’alani min shaalihi ahliha”
Artinya : Semoga Allah mendirikan shalat itu dengan kekalnya, dan semoga Allah menjadikan aku ini, dari golongan orang-orang yang sebaik-baiknya ahli shalat”
Dan setelah mendengar iqomah, kita menjawabnya dengan membaca doa setelah iqamah yaitu sebagai berikut :
Artinya : tidak ada daya upaya dan kekuatan, kecuali dengan pertolongan Allah”
Namun, ketika kita mendengat adzan subuh, maka cara menjawab adzan subuh pada saat muadzin mengucapkan bacaan kalimat :
الصّلاة خير من النّوم
“As shalaatu khairum minan naumi [dua kali]
Maka, kita yang mendengarnya, menjawab dengan bacaan :
صدقت وبررت وانا على ذلك من الشّاهدين
“Shadaqta wabararta wa anaa ‘alaa dzaalika minasy syaahidiina”
Artinya : benar dan baguslah ucapanmu itu dan akupun atas yang demikian termasuk orang-orang yang menyaksikan.
Bagaimana cara menjawab ketika kita mendengar iqamah dikumandangkan?
Ketika dikumandangkan iqamah oleh muadzin, maka sunnah bagi kita menjawab iqamah dengan cara ; kalimat-kalimat yang terdengar dijawab sama persis seperti yang diucapkan oleh muadzin, kecuali pada kalimat : “Qad Qaamatish Shalaah”, maka di jawab dengan lafadz atau bacaan sebagai berikut :
أقامها الله وادامها وجعلني من صالحى أهلها
“Aqaamahallahu wa adaamahaa waja’alani min shaalihi ahliha”
Artinya : Semoga Allah mendirikan shalat itu dengan kekalnya, dan semoga Allah menjadikan aku ini, dari golongan orang-orang yang sebaik-baiknya ahli shalat”
Dan setelah mendengar iqomah, kita menjawabnya dengan membaca doa setelah iqamah yaitu sebagai berikut :
الّلهمّ ربّ هذه الدّعوة التّامّة والصّلاة القائمة صلّ وسلّم على سيّدنا محمّد واته سؤله يوم القيامة
“Allaahumma rabba hadzihid da’watit taammati wash-shalaatil qaa-imati, shalli wasallim ‘alaa sayyidinaa muhammadin, wa aatihi su’lahu yaumal qiyaamati”
Artinya : Ya allah Tuhan yang memiliki panggilan yang sempurna, dan memiliki shalat yang ditegakkan, curahkan rahmat dan salam atas junjungan kita Nabi Muhammad, dan berilah/kabulkan segala permohonannya pada hari kiyamat.
Demikianlah cara menjawab adzan dan cara menjawab iqamah serta bacaan do’a setelah mendengar bacaan iqamah dikumandangkan oleh muadzin