Simponi Angin Malam,
Menemani Langkah Kehidupan,
Bersama Sinar Temaram,
Satu Cerita Bertaburkan Kegetiran,
Hadir di dalam Hati yang Dalam.
Tak pernah dapat ku berlalu,
Kala Sinar Cahaya Menerangi ku,
Bersama Canda Tawa mu,
Menemani Perjalanan Cinta ku,
Dan Untuk bersama mu aku tak mampu.
Ku tahu Kodratnya diri ini,
Tak mungkin dapat mengikat Permata,
Permata Cinta yang kau beri,
Kepada diriku seorang insan biasa,
Yang hidub hanya menjadi seorang Petani.
Keraguan ini mengalir semangkin Deras,
Ketiadaan ini nanti kan menjadi Bencana,
Kala nanti Cinta ku ini di Ambang Batas,
Yang akan meninggalkan Derita Lara,
Dan menjadi Cemoohan di Tajamnya Cadas.
Kian Rapuh kini Cinta yang Membelenggu,
Dan tak pantas aku untuk bersamamu,
Karena ku yakin Cinta ini hanya sekejab Waktu,
Di kakla nanti engkau dapat bertemu,
Dengan seseorang yang Setara dengan Hidupmu.