Waktu luang atau waktu kosong adalah sangat berharga. Berikut ini adalah paparan mengenai cara memanfaatkan waktu luang berdasarkan Islam. Pengangguran adalah malapetaka menakutkan yang akan menerkam manusia yang tidak mempunyai pekerjaan. Ia merupakan senjata syaithan yang paling kuat untuk menghancurkan pemuda. Masyarakat yang tidak memberdayakan kekuatan pemudanya merupakan masyarakat yang sedang bunuh diri secara pelan-pelan.
Sungguh kami merasa aneh terhadap negara-negara muslim yang terbelakang dan hidup dalam kemiskinan sebagai hasil dari pemikiran Timur dan Barat di berbagai lapangan kehidupan. Yang membuat aneh adalah karena mereka membiarkan para pemudanya dirampas oleh pengangguran dan keterlantaran.
Mengapa kita tidak mendirikan lembaga pelatihan pekerjaan untuk para pemuda, bagi semua kalangan dan bagi semua tingkatan sebagai mobilisasi sosial?
Mengapa kita tidak membangun kamp-kamp pelatihan kemiliteran selama liburan anak-anak muda, agar tumbuh di dalam dirinya jiwa kepahlawanan dan agar mereka mempunyai kesempatan yang luas untuk mengembangkan potensinya yang terpendam di dalam dirinya?
Mengapa instansi yang bertangung jawab terhadap pemuda di semua negara muslim tidak mendirikan lembaga-lembaga Islami dan mendirikan lembaga yang program dan peraturannya diambil dari etika Islam?
Jawabannya, kita mungkin tidak mengetahuinya. Yang kita ketahui adalah hanya merupakan kemalasan, sikap acuh tak acuh dan jeleknya haluan yang menjadi identitas paling menonjol pada sebagian besar masyarakat Islam di zaman ini.
Kita telah mengetahui bagaimana kedudukan pemuda pada masa awal Islam, dan bagaimana Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tidak membiarkan para pemudanya menjadi kayu bakar yang kering untuk api pengangguran yang akan membakarnya. Maka, tidaklah aneh jika kita melihat seorang seperti Montager Watt berkata dalam bukunya: Sesungguhnya pinsip ajaran Islam adalah gerakan pemuda.
Memang benar sekali, dengan gerakan dan bakti seorang pemuda, maka bangunan Islam menjadi tinggi bahkan mencakar langit.
Atas dasar ajaran yang agung mengenai pendidikan pemuda ini, maka para khalifah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam juga hidup dengan ajaran ini, sehingga kita melihat 'Umar radhiyallaahu 'anhu sangat mengkhawatirkan para pemudanya ditimpa bencana pengangguran. Dengan demikian maka dia mengingatkan para gubernurnya untuk mewaspadai hal itu seraya berkata kepada salah seorang di antara mereka, Allah telah menciptakan tangan untuk bekerja, jika dia tidak mendapatkan pekerjaan dalam kebaikan, maka dia akan mencari pekerjaan yang tidak baik, oleh karena itu sibukkanlah dia dengan kebaikan sebelum dia disibukkan dengan ketidakbaikan.
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam sendiri memberi pengarahan bahwa waktu adalah salah satu nikmat-nikmat yang sering tidak dirasakan oleh kebanyakan manusia. Rasululah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
"Ada dua nikmat yang kebanyakan manusia terlena di dalamnya, yakni kesehatan dan waktu luang." (Hadits riwayat Bukhari)
Allah Tabaaraka wa Ta'aala juga menggambarkan pemandangan penyesalan yang memotong urat nadi hati orang-orang yang lupa ketika dia mati:
"(Demikianlah keadaan orang-orang kafir itu), hingga apabila datang kematian kepada seseorang dari mereka, dia berkata: "Ya Tuhanku kembalikanlah aku (ke dunia), agar aku berbuat amal yang shaleh terhadap yang telah aku tinggalkan "sekali-kali tidak. Sesungguhnya itu adalah perkataan yang diucapkannya saja. Dan di hadapan mereka ada dinding sampai hari mereka dibangkitkan" (Qs. A1 Mu'minun 23): 99-100)
"Ya Tuhanku mengapa Engkau tidak menangguhkan kematian ku sampai waktu yang dekat, yang menyebabkan ku dapat bersedekah dan aku termasuk orang-oang yang shaleh? Dan Allah sekali-kali tidak akan menangguhkan (kematian seseorang apabila datang waktu kematiannya. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan" (Qs. A1 Munaafiqun (63): 10-11)
Hal itu dikarenakan pada usia-usia ini kosong/luang dan nihil dari berbagai amal shaleh, maka para pemilik usia ini mengira bahwa puluhan tahun di bumi yang mereka huni hanyalah sejenak saja, waktu sebentar di sore atau pagi hari, sehari atau setengah hari.
"Dan pada hari terjadinya kiamat, bersumpahlah orang-orang yang berdosa Mereka tidak berdiam (dalam kubur) melainkan sesaat (saja) (Qs. Ar-Rum (41): 55)
"Pada hari mereka melihat hari kebangkitan itu, mereka merasa seakan-akan tidak tinggal (di dunia) melainkan (sebentar saja) di waktu sore atau pagi hari" (Qs. An-Naazi'aat (79): 46)
Allah bertanya: Berapa tahunkah lamanya kamu tinggal di bumi? Mereka menjawab: Kami tinggal (di bumi) sehari atau setengah hari, maka tanyakanlah kepada orang-orang yang menghitung. (Qs. A1 Mu'minuun (23): 112-113)
Waktu manusia adalah usianya dan waktu lebih mahal dari pada emas. Sebab jika emas hilang, maka dia bisa kembali, sedangkan jika waktu hilang maka dia tidak akan bisa kembali.
Kebidupanmu adalah hirupan nafas yang berulang-ulang
Setiap kali nafas berlalu dari dirimu, maka berkuranglah bagian dirimu
Maka, engkau akan menjadi orang yang kekurangan dan berjalan seperti orang.
Dan apa yang engkau tanggung adalah tinggal penderitaan
Mudah-mudahan, apabila telah berlalu, dia tidak meninggalkan bekas dan kesusahan. Akan tetapi, setiap manusia akan di tanya pada hari kiamat tentang hal itu. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: Seorang hamba itu tidak akan berlalu dari pengadilan pada hari kiamat sampai dia ditanya tentang empat hal: tentang umurnya untuk apa dihabiskan, tentang masa mudanya untuk apa digunakan, tentang hartanya dari mana didapatkan dan untuk apa digunakan, tentang ilmunya apa yang telah diperbuat dengan ilmu itu." (Hadits riwayat Al Baihaqi dan At Turmudzi)
Sesungguhnya, masa muda wahai para pemuda adalah masa kemampuan yang membara, semangat yang meluap-luap, pemberian yang tanpa batas dan masa yang dapat membuat keajaiban-keajaiban. Pada masa ini, apabila cita-cita dan mimpi-mimpi masa depanmu tidak terealisir, maka anda akan menjadi debu (dianggap telah gagal atau mati).
Apabila seseorang diberi kejantanan yang berkembang
Maka, tuntutan pada masa-masa setengah baya itulah yang sulit
Ahli jiwa, William James berkata: Apabila diri kita menjadi keras terhadap sesuatu yang wajib bagi kita, maka jelaslah bahwa kita adalah orang-orang hidup yang berbuat adil. Sesungguhnya kita tidak menugaskan fisik dan pikiran kita kecuali untuk hal-hal yang mudah. Atau dengan makna lain bahwa setiap orang dari kita hidup di dalam batasan-batasan sempit yang dibuat dalam batasan-batasannya yang nyata. Sesungguhnya dia memiliki kekuatan yang banyak dan bermacam-macam, akan tetapi hal itu adalah kebiasaan yang tidak mencerdaskan baginya, itu mengoncangkan di dalam menggunakannya.
Apakah kamu mengetahui wahai sahabat pemudaku bahwa waktu luang yang mengalir darinya itu sungguh telah mendorong manusia untuk menggunakannya dalam mencapai keberanian dalam olah raga atau hasil ilmiah yang membuat manusia merasa nikmat di dalam naungannya pada saat ini. Dengan demikian mereka mewajibkan diri mereka sendiri kepada seluruh manusia baik hidup maupun mati. Dan mereka tidak akan pergi seperti buih (busa) air dan mereka sendiri tidak rela menjadi orang yang meniru belaka dari berjuta-juta tulisan yang disaksikan dalam contoh-contoh manusia setiap hari. Akan tetapi mereka berpindah dari dunia dan meninggalkan tanda-tanda mereka di atasnya.
Dan bagi para pemudi muslimah juga, wajib bagi kita mendirikan klub-klub tertutup yang khusus agar mereka dapat melakukan kegiatan-kegiatan masyarakat dan olah raga. Dan wajib bagi mereka menyibukkan waktu-waktu luang/kosong mereka dengan menjahit, menyulam dan membaca serta membiasakan dirinya menjadi istri yang ideal dan ibu yang terdidik dan dapat menurunkan keterdidikannya itu untuk mendidik anak-anaknya dan untuk masyarakatnya yang muslim juga.
Dorris Karnegy berkata: Kebanyakan mereka yang berhasil dan telah sampai pada puncak keberhasilan itu besandar pada apa yang dipetik dari ilmu dan pengetahuan yang di dapat dari sela-sela waktu kosong atau luang mereka.
Charles Farusit adalah seorang tukang sepatu, akan tetapi dia mampu menjadi salah seorang juara dalam bidang ilmu matematika dengan kekhususan dia belajar satu jam dalam sehari.
Sir Jhon Lock dapat menyempatkan diri di tengah-tengah kesibukan dirinya sebagai salah satu direktur bank untuk menghabiskan beberapa jam mempelajari sejarah, sehingga dirinya dapat menjadi seorang ahli sejarah di antara ahli sejarah yang lain.
George Stevanus sebagai seorang insinyur menyempatkan waktu-waktu malamnya untuk mempelajari ilmu hitung, dan dengan kesungguhannya dia dapat membantu dengan ilmu ini untuk menciptakan lokomorif.
James Watt mempelajari ilmu kimia dan ilmu matematika di sela-sela kesibukannya berdagang sehingga memungkinkan dirinya menciptakan mesin uap.
Berapa banyakkah masyarakat manusia yang rugi kalau seandainya para lelaki itu merasa puas dengan pekerjaan mereka yang rendah hati dan mereka tidak mendapatkan di dalam diri mereka motivasi untuk menambah ilmu dan pengetahuan.
Dan tidaklah seseorang itu menyesali kecuali dirinya sendiri apabila dia tidak dikenal dan tidak diketahui dalam daftar nama-nama orang yang terkenal karena penemuannya, sebab dalam dirinya kosong dari kontinuitas ilmu sejak awal.
Wahai para pemuda, apabila kamu tidak menyibukkan dirimu dengan hal-hal yang benar, pastilah dirimu akan tersibukkan dengan hal-hal yang bathil. Terkadang, syaithan melintas dalam hatimu, kemudian menipu dan membujukmu dalam perangkap angan-angan yang palsu dan dia berkata kepadamu: Sesungguhnya kamu tidak akan binasa apabila berbangga di dalam antusiasme para pemuda dan tidak akan hilang umurmu untuk merealisasikan cita-cita. Akan tetapi hal itu adalah buruknya perasaan was-was yang membuat seorang pemuda merasa dirinya bermimpi dalam menjalani umurnya yang telah berlalu dan hal ini baru dirasakan ketika dirinya sudah menjadi seorang kakek.
Stephan Laikuk berkata: Betapa aneh kehidupan ini . seorang anak kecil berkata, ketika saya tumbuh maka saya akan menjadi seorang anak. Dan seorang anak berkata, ketika saya bertambah tinggi, maka saya akan menjadi seorang pemuda. Seorang pemuda berkata, ketika saya menikah. Dan apabila telah menikah maka dia akan berkata, ketika saya sudah menjadi kakek-kakek yang banyak waktu kosong. Dan apabila usia tua telah mendatanginya, maka sampailah kepada tingkatan yang menghentikan umurnya. Apabila dia berkilat seakan-akan seperti angin yang memusnahkannya. Dan kita tidak mempelajarinya kecuali setelah keterlambatan waktu. Sesungguhnya, kehidupan itu menjadi berharga apabila kita menghidupkannya setiap hari dan setiap waktu.
Sesungguhnya kita membutuhkan kepada seorang dokter muslim, apoteker muslim, insinyur muslim, pengajar muslim, ahli hitung muslim, advokat muslim, pegawai muslim dan profesionalisme muslim. Selain iiu, kita juga membutuhkan di dalam semua lapangan itu ulama-ulama muslim, sehingga mereka dapat memberikan kontribusi yang besar untuk agama ini. Dan mereka tidak dapat melakukan pekerjaan ini untuk mencapai tujuan yang tinggi di dalam lapangan-lapangan ini kecuali apabila ada para ulama di dalamnya. Dan mereka tidak dapat menjadi ulama di dalamnya kecuali mereka dapat menguasai waktu-waktu kosong mereka untuk mencapai tujuan yang agung ini.
Dan sebagai penutup, renungkanlah oleh kita perkataan seorang penyair:
Dua hal yang menyebabkan aku mencucurkan air mata
Sehingga dia menginginkan kami untuk pergi
Tidak mendapatkan sepersepuluh dari hak keduanya
Hilangnya para pemuda dan kelompok yang mencinta
Cara Islam Dalam Memanfaatkan Waktu Luang
Author Unknown
-
-
Home »
CARA ISLAM MEMANFAATKAN KEKUATAN PEMUDA
,
SYARIAT ISLAM
»
Cara Islam Dalam Memanfaatkan Waktu Luang