Persiapkamn dirimu memberikan jawaban yang benar untuk hari dimana kamu akan diminta pertanggung jawaban yaitu hari kiamat tentang masa muda, tentang ilmu, tentang perbuatan dan harta yang kamu keluarkan. Itu adalah arti dari bait nazam berikut ini :
وَأَعْدِدْ يَوْمَ تُسْأَلُ عَنْ شَبَابٍ ، وَعَنْ عُمْرٍ وَ عِلْمٍ وَاكْتِسَابٍ وَاِنْفَاقٍ جَوَابًا لِلسِّدَادِ
Dalam dalil dari al Qur'an al karim, firman Allah : Hari yang dimaksud: “Pada hari,
ketika ruh dan para malaikat berdiri bersaf-saf, mereka tidak
berkata-kata kecuali siapa yang telah diberi izin kepadanya oleh Tuhan
Yang Maha Pemurah, dan ia mengucapkan kata yang benar.” (an-Naba’
[78]:38)
Bait nazham ini didasari dengan hadits nabi: “Tidak akan melangkah kaki seorang hamba pada hari kiamat sampai dia ditanya tentang lima perkara: tentang umurnya untuk apa dia gunakan, masa
mudanya untuk apa dia habiskan, hartanya dari mana dia peroleh dan
kemana dia keluarkan dan ilmunya apa yang dia amalkan
dengannya.”(HR.Tirmidzi)
Umurnya untuk apa dia gunakan
Umur dalam hadits ini mencangkup masa muda dan masa tua. Akan tetapi disebutkan kembali masa muda dalam hadits ini. Karena masa muda adalah masa yang kuat untuk digunakan dalam ketaatan kepada Allah atau sebaliknya kemaksiatan kepada-Nya.
Hadits di atas memerintahkan untuk mengisi kehidupan ini dengan ketaatan kepada Allah dan bersabar dalam keadaan itu sampai meninggal dunia.
Sebagaimana firman Allah:
فَسَبِّحۡ بِحَمۡدِ رَبِّكَ وَكُن مِّنَ ٱلسَّٰجِدِينَ . وَٱعۡبُدۡ رَبَّكَ حَتَّىٰ يَأۡتِيَكَ ٱلۡيَقِينُ
“Maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan jadilah kamu diantara
orang-orang yang bersujud (shalat), dan sembahlah Tuhanmu sampai datang
kepadamu yang diyakini (ajal).” (al-Hijr [15]:98-99)
“Dan kebaikan apa saja yang kamu usahakan bagi dirimu, tentu kamu akan mendapat pahalanya pada sisi Allah.” (al-Baqarah [2]: 110)
“Pada hari itu manusia keluar dari kuburnya dalam keadaan yang bermacam-macam, supaya diperlihatkan kepada mereka (balasan) pekerjaan mereka. Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat zarah pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan seberat zarah pun, niscaya dia akan melihat (balasan) nya pula.” (za-Zalzalah [99]: 6-8)
وَأَقِيمُواْ ٱلصَّلَوٰةَ وَءَاتُواْ ٱلزَّكَوٰةَۚ وَمَا تُقَدِّمُواْ لِأَنفُسِكُم مِّنۡ خَيۡرٖ تَجِدُوهُ عِندَ ٱللَّهِۗ
“Dan kebaikan apa saja yang kamu usahakan bagi dirimu, tentu kamu akan mendapat pahalanya pada sisi Allah.” (al-Baqarah [2]: 110)
“Pada hari itu manusia keluar dari kuburnya dalam keadaan yang bermacam-macam, supaya diperlihatkan kepada mereka (balasan) pekerjaan mereka. Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat zarah pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan seberat zarah pun, niscaya dia akan melihat (balasan) nya pula.” (za-Zalzalah [99]: 6-8)
Diriwayatkan oleh Abu Hurairah ra., Rasulullah saw., beriwayatkan dari
Tuhannya (hadits qudsi): “Tidaklah seorang hamba mendekatkan dirinya
kepadaKu satu jengkal maka Aku akan mendekatinya satu hasta. Apabila dia
mendekatkan dirinya kepadaKu satu hasta, maka Aku akan mendekatinya
satu depa. Apabila dia datang kepadaKu dengan berjalan, maka Aku datang
kepadanya dengan berlari.” (HR. Bukhari)
Diriwayatkan oleh Abu Hurairah ra., Rasulullah saw., bersabda: “Mu’min
yang kuat lebih baik dan lebih dicintai oleh Allah dari mukmin yang
lemah, dan dalam setiap keduanya ada kebaikan. Jagalah atas apa yang
bermanfaat bagiMu. Mintalah pertolongan kepada Allah dan janganlah kamu
menjadi orang yang lemah. Apabila kamu mengalami sesuatu, janganlah kamu
katakan: “Seandainya aku melakukan ini maka akan seperti ini jadinya.”
Akan tetapi katakanlah, Allah telah mentakdirkan ini dan apa yang
dikehendakiNya pasti terjadi. Apabila kamu berkata: “Seandainya”.maka
kamu telah membuka pintu setan.” (HR. Muslim)
Diriwayatkan oleh Abdullah bin Basar ra., Rasulullah saw., bersabda:
“Sebaik-baik manusia adalah yang panjang umurnya dan baik perbuatannya.”
(HR. Tirmidzi)
Hartanya dari mana dia peroleh dan kemana dia keluarkan?
Ini merupakan perintah untuk mencari harta dengan cara yang halal dan menginfakkannya dalam kebaikan.
Allah berfirman:
“Katakanlah, tidaklah sama buruk dengan yang baik, meskipun banyaknya yang buruk itu menarik hatimu, maka bertakwalah kepada Allah hai orang-orang yang berakal, agar kamu mendapat keberuntungan.”(al-Maidah [5]: 100)
Allah berfirman:
قُل لَّا يَسۡتَوِي ٱلۡخَبِيثُ
وَٱلطَّيِّبُ وَلَوۡ أَعۡجَبَكَ كَثۡرَةُ ٱلۡخَبِيثِۚ فَٱتَّقُواْ ٱللَّهَ
يَٰٓأُوْلِي ٱلۡأَلۡبَٰبِ لَعَلَّكُمۡ تُفۡلِحُونَ
“Katakanlah, tidaklah sama buruk dengan yang baik, meskipun banyaknya yang buruk itu menarik hatimu, maka bertakwalah kepada Allah hai orang-orang yang berakal, agar kamu mendapat keberuntungan.”(al-Maidah [5]: 100)
Diriwayatkan oleh Abu Hurairah ra., Rasulullah saw., bersabda:
“Sesungguhnya Allah itu indah dan Dia tidak menerima kecuali yang mukmin
seperti apa yang diperintahkanNya kepada para rasul.
Allah berfirman: “Hai rasul-rasul, makanlah dari makanan yang baik-baik, dan kerjakanlah amal yang saleh. Sesungguhnya Aku Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (al-Mukminun [23]:51)
Allah berfirman: “Hai rasul-rasul, makanlah dari makanan yang baik-baik, dan kerjakanlah amal yang saleh. Sesungguhnya Aku Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (al-Mukminun [23]:51)
“Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezeki yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu.” (al-Baqarah [2]:172)
Kemudian dia menceritakan tentang seorang laki-laki yang melakukan perjalanan jauh rambutnya kusut dan badannya berdebu, dia mengangkat kedua tangannya ke langit: “Wahai Tuhanku, wahai Tuhanku.” Tetapi makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram dan berperang dengan yang haram. Apakah Aku akan mengabulkan doanya.” (HR. Muslim)
Kemudian dia menceritakan tentang seorang laki-laki yang melakukan perjalanan jauh rambutnya kusut dan badannya berdebu, dia mengangkat kedua tangannya ke langit: “Wahai Tuhanku, wahai Tuhanku.” Tetapi makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram dan berperang dengan yang haram. Apakah Aku akan mengabulkan doanya.” (HR. Muslim)
Diriwayatkan oleh Abu Hurairah ra., Rasulullah saw., bersabda: “Barangsiapa yang mengumpulkan harta dari cara yang haram lalu dia bersedekah dengannya, maka tidak ada pahala dalam sedekahnya akan tetapi dia akan mendapatkan dosa.” (Ibn Khuzaimah dan Ibn Hibban)
Diriwayatkan oleh Ibn Mas’ud ra., Rasulullah saw., bersabda: “Demi Zat
yang diriku ada padaNya, tidaklah seorang hamba mencari harta yang
haram. Lalu dia bersedekah dengannya dan sedekah itu diterima oleh
seseorang, atau dia tidak menginfakkannya tetapi digunakan untuk dirinya
sendiri, atau dia mengeluarkan seluruhnya dan tidak meninggalkan
sedikitpun, kecuali harta itu akan membawanya ke neraka.
Sesungguhnya Allah tidak akan menghapus kejelekan dengan kebaikan.
Sesungguhnya yang buruk tidak akan menghapus yang buruk.” (HR. Ahmad)