Aku berteduh di bawah pohon yang rindang
Bertudung caping…
Berteman senar…
Berkawankan serak suara yang parau
Perbait melantun
Mengiklaskan pak sopir…
Para penumpang…
Pejalan kaki…
Penjaga warung dan entah siapa lagi
Tuk merogoh koin demi koin
Keringat berpacu dengan sang waktu
Tak lelah memetik senar diantara desau
Lalu lalang laju kendaraan
Dan hiruk pikuk polah manusia
Seakan menjawab melodiku…
Melodi yang parau dan kacau…