Tuan Presiden yang terhormat
Saya menulis surat ini adalah orang yang sangat tak tuan kenal
Kampung saya juga tak tertulis di peta Indonesia
Tujuan saya bukan untuk mencari dukungan agar diangkat menjadi menteri
Karena saya tak mengerti politik dan tak pernah bercita-cita menjadi politisi
Tapi sekedar empati akan keadaan negeri terkini
Yaaach anggaplah sekedar curhat untuk melepas uneg dihati
Semakin hari banyak orang kehilangan rasa kemanusiaan
Pejabat mengurus pejabat
Pejabat menguras rakyat
Pejabat berlaku khianat
Pejabat berlaku latah menjilat
Rakyat mudah marah
Perut lapar liur tak basah
Termakan issu darah mudah tumpah
Kanibalisme mulai merambah
Kadang saya ingin bergerak
Hapus keangkaraan dalam kerdilnya niat
Tapi saya tidak punya senjata
Sasaran peluru terlalu banyak
Membuat bingung sasaran mana yang harus didahulukan
Atau mungkin saya terlalu lemah dalam bertindak
Entahlah, mungkin itu resiko komunitas marjinal
Sering saya bertanya dalam hati
Apakah masih ada keramah-tamahan di negeri ini
Tut wuri handayani
Gemah ripah loh jinawi
Ratna mutu manikam dibumi pertiwi
Aaach malu saya menyebutnya
Apakah tuan Presiden tahu
Pejabat mencuri uang rakyat berlenggang keluar masuk penjara
Lengkap dengan segala fasilitas hotel bintang lima
Sipir penjara hanya kacung
Tetap diperlakukan sebagai orang tak berdosa
Tapi bagaimana dengan nenek mencuri coklat
Kakek mencuri semangka
Badu mencuri sandal
Udin mencuri ubi
Mereka lakukan karena lapar
Disana hukum tegak sombong, angkuh bak gandoruwo
Iiih sereeem
Mungkin diatas sana sang Merah Putih meringis
Melihat rakyat menganga
Jadi bulan-bulanan slogan calon penguasa
Garuda tak sanggup mengepak sayap
Hutan rimba terhalang asap
Bagi-bagi rejeki tuan konglomerat
Tapi dibalik itu saya masih yakin
Masih banyak orang yang punya hati
Bangkit bersihkan pertiwi