Suara Hati bergemersik,
Terlena Pandangan yang asik,
Dan Ingin ku bungkus Parasmu nan Cantik,
Kedalam bungkusan Pelastik,
Karena Hati telah kau Usik.
Ingin ku erat mendekat,
Namun Kaki ku terpeleset,
Membuat nyali ku mundur Terkejut,
Tapi Diri ini bagai Terpelet.
Emang bagaikan Bombon Karet.
Seperti Sandal Saja.
Malupun Mulai terasa,
Dan entah bagai mana rasa Kecewa,
Semuanya Rasa kian Menggoda,
Seperti Nano2 Saja.
Rasanya ku ingin menangis,
Kala kekaguman ini Mulai terkikis,
Dalam Renung Yang tadi Terlepas,
Rajut Harapan pun hampir terlepas,
Terbang tertiub Bagaikan Kapas.
Aku yang tenggelam Dalam kekecewaan,
Masih Terbius Pesona mu kau Lemparkan,
Dari sebuah Manisnya senyuman,
Mengukir Harapan yang tadi Terlantarkan,
Menjadikan semuanya Bagaikan Permen.