Engkau membutakan mataku
Engkau memudarkan asaku
Engkau meredupkan senar cintaku
Takah kehitaman rasamu
Selalu membekap kaca batinku
Mengusik ketenangan jiwaku
Di setiap tempuhan nan tertuju
Kau butiran debu
Penguasa di musim kemarau
Membuat lembayung jiwaku
Nampak tak seindah dulu
Sengkala senja kan berganti malam.