Berikut sedikit paparan yang akan menjawab sebuah pertanyaan menganai cara mandi wajib yang benar. Cara mandi wajib ini berkaitan dengan keluarnya sperma atau karena hadats besar dikarenakan hubungan seksual suami istri [junub/jinabat]. Cara mandi wajib yang benar ini kami ambil dari sebuah buku yang membahas tentang pandangan islam mengenai hubungan seksual. Jawaban dari pertanyaan cara mandi wajib yang benar adalah sebagai berikut :
Mandi junub memiliki dua rukun yang apabila keduanya tidak sempurna,
maka mandinya itu tidak sempurna. Rukun yang pertama adalah mendahulukan
niat. Rukun yang kedua adalah meratakan air ke seluruh badan. Dengan demikian, maka wajib bagi orang yang melakukan mandi itu menyiramkan air keseluruh kulit atau badan
setelah menghilangkan najis dan menghilangkan semua yang menghalangi
sampainya air ke kulit; seperti pasta, lilin, penutup mata, kotek kuku. Selain
itu, dia juga harus memperhatikan (sampainya air) pada bagian ketiak,
lipatan-lipatan perut, dan bagian dalam pusarnya. Apabila ada bekas luka
yang meresap air, maka dia tidak diwajibkan untuk memasukkan air ke
luar kulitnya. Kemudian, apabila di atas kepala perempuan itu ada
hiasan yang menghalangi sampainya air ke kulit kepala, maka wajib baginya untuk membuangnya. Apabila rambutnya dicat sehingga air tidak sampai kepada akar rambut, maka wajib juga atasnya untuk memotong bagian rambut yang dicat tanpa harus mencabutnya. Apabila orang yang mandi wajib itu memakai cincin, maka wajib atasnya menggerak-gerakkannya agar air dapat sampai ke kulit yang ada di bawahnya. Dan tidak mengapa orang yang mandi junub ini mengakhirkan membasuh kedua kaki pada akhir mandi.